Guru Besar Berbagai Kampus Ramai-ramai Kritik Jokowi, Bahlil: Ini Skenario, Kita sudah Paham Betul

 

JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara terkait banyaknya guru besar dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di berbagai daerah yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pemilu 2024.

Bahlil menyebut, kritik yang disampaikan oleh para guru besar tersebut merupakan skenario yang sengaja diciptakan oleh pihak tertentu.

Bahlil yang mengaku sebagai mantan aktivis yang besar di jalan mengklaim sudah memahami cara-cara demikian merupakan sudah diskenariokan.

"Ini skenario, ini kita sudah paham sebagai mantan aktivis," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Mana ada politik tidak ada yang ngatur-ngatur. Kita tahu lah, ini penciuman saya sebagai mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ngerti betul barang ini. Terkecuali aku ini mahasiswa dulu kutu buku. Kita ini besar di jalan, gimana kita enggak paham gini-ginian,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Bahlil mengaku tetap menghargai petisi dan kritik yang disampaikan oleh para guru besar kepada pemerintahan Jokowi tersebut.

Hanya, Bahlil menyoroti ada sejumlah oknum akademisi yang mengacungkan jari yang identik dengan paslon capres-cawapres tertentu saat menyampaikan hal tersebut. 

Tak hanya itu, Bahlil menambahkan, ada pula salah seorang ketua umum parpol yang hadir dalam pemnyampaian sikap para guru besar itu.

"Kok ada yang mengangkat jari dengan nomor tertentu? Kok ada salah satu ketua partai di situ? Yang bener saja bos. Jadi maksud saya ya buatnya itu yang enak lah,” ujarnya.

Menanggapi kritik yang disampaikan oleh para guru besar itu, menurut Bahlil, Presiden Jokowi menyikapinya dengan santai.

"Tapi Pak Jokowi enggak apa-apa. Santai-santai saja," ujar Bahlil.

Sebelumnya, sikap pernyataan akademisi dimulai dari sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 31 Januari 2024.

Kemudian, disusul Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan diikuti beberapa kampus lainnya.

Yang terbaru, ada sivitas akademika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga menyampaikan kritik kepada pemerintah.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Jokowi tidak banyak berkomentar mengenai kritik yang diserukan sejumlah kampus kepadanya. Menurutnya, itu adalah hak demokrasi.

"Ya itu hak demokrasi. Setiap orang boleh berbicara, berpendapat. Silakan," ujar Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat, 2 Februari 2024.

Sumber : Kompas 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel