😮 Bocoran ChatGPT Paling Aneh: Catatan Obrolan 'Cringey' Terjaring di Google Analytics, Menguatkan Dugaan OpenAI "Scraping" Google!
Saturday, November 8, 2025
Teknologi - Di tengah hiruk pikuk inovasi kecerdasan buatan, isu privasi dan keamanan data pengguna seringkali menjadi bayangan yang mengganggu. Baru-baru ini, jagat maya dikejutkan dengan sebuah insiden kebocoran data ChatGPT yang tak terduga, yang sekaligus mengungkap praktik kontroversial di balik layar OpenAI: dugaan "scraping" (mengambil data secara otomatis) dari Google.
🤦♀️ Kenapa Obrolan Pribadi Sampai Bocor ke Google?
Apa jadinya jika sesi curhat Anda dengan AI, bahkan obrolan paling aneh dan memalukan (alias cringey), tiba-tiba muncul di Google Search Console milik orang lain?
Inilah yang terjadi. Bukan karena bug biasa, tetapi karena serangkaian keadaan unik yang menunjukkan dua masalah utama:
- Fitur Pencarian ChatGPT: Ketika ChatGPT merasa perlu mencari informasi terbaru, ia mengaktifkan fungsi pencarian web.
- Dugaan "Scraping" Google: Beberapa ahli menduga, alih-alih menggunakan API resmi yang lebih aman (seperti yang mereka miliki dengan Microsoft Bing), OpenAI memilih untuk "mengikis" atau scrape hasil pencarian langsung dari Google.
Akibatnya? Permintaan pencarian yang dikirim oleh ChatGPT yang terkadang berisi seluruh prompt (perintah) pengguna muncul sebagai query (istilah pencarian) di Google, dan bahkan dapat tertangkap di Google Analytics atau Search Console pengguna lain yang memiliki situs web yang relevan.
Poin Kunci: Kebocoran ini tidak hanya menampilkan prompt yang polos, tetapi juga mencakup detail yang sangat pribadi, mulai dari saran kesehatan mental hingga strategi bisnis internal yang seharusnya dirahasiakan.
🕵️ Bukti Tak Langsung OpenAI "Scraping" Google
Kebocoran chat log yang "cringey" (misalnya, pengguna bertanya hal-hal yang sangat spesifik dan pribadi yang kemudian menjadi query Google) oleh beberapa pakar dianggap sebagai konfirmasi tak terduga bahwa OpenAI kemungkinan besar memang melakukan scraping data dari Google.
Mengapa dugaan ini menguat?
- API vs. Scraping: Menggunakan API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) adalah cara legal dan aman untuk mendapatkan data pencarian. Jika OpenAI hanya menggunakan API, prompt pengguna seharusnya tidak akan bocor sebagai query pencarian di data publik Google.
- Kehausan Data: Spekulasi menyebutkan bahwa meskipun memiliki kesepakatan resmi dengan Bing (Microsoft), OpenAI begitu "haus" akan setiap byte data yang tersedia, sehingga mereka mungkin menggunakan scraping untuk mendapatkan lebih banyak data atau hasil pencarian dari Google, entah karena kecepatan atau kelengkapan.
- Dampak Privasi: Pilihan untuk melakukan scraping alih-alih menggunakan API yang terisolasi menunjukkan adanya kerentanan yang serius, yang menyebabkan prompt pengguna bocor ke domain publik melalui alat analisis web Google.
🛡️ Pelajaran Penting Bagi Pengguna dan Perusahaan
Insiden ini menjadi pengingat yang menyakitkan bagi semua pihak:
- Bagi Pengguna: Jangan pernah memasukkan informasi yang sangat sensitif, rahasia perusahaan, atau data pribadi yang teridentifikasi ke dalam prompt ChatGPT, terutama saat fitur pencarian web (jika diaktifkan) mungkin terlibat. Anggap saja prompt Anda berpotensi dilihat oleh mata publik.
- Bagi Perusahaan AI: Prioritas utama harus selalu "Privacy by Design". Fitur-fitur baru harus diuji secara ketat untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran data yang tidak disengaja ke alat pihak ketiga seperti Google Search Console. Kepercayaan pengguna adalah aset paling berharga.
OpenAI telah bergerak cepat untuk memperbaiki bug yang menyebabkan prompt bocor secara langsung, tetapi insiden ini tetap meninggalkan pertanyaan besar tentang transparansi sumber data dan praktik pengumpulan data yang digunakan oleh model AI besar. Di dunia AI, di mana batas antara pribadi dan publik semakin kabur, kewaspadaan adalah kunci.
